Selasa, 04 Januari 2011

SKRIPSI TENTANG SEJARAH PERTENTANGAN SOEKARNO-HATTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK INDONESIA (1956-1965)

download
Hadi Hartanto . 2005. Sejarah Pertentangan Soekarno-Hatta dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia 1956-1965. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 129 hal. Kata Kunci: Sejarah, Soekarno-Hatta, Kebijakan Politik. Soekarno-Hatta merupakan dua tokoh besar Indonesia yang jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia tidak bisa dilupakan begitu saja. Sebagai seorang manusia biasa Sokarno-Hatta bukanlah seorang manusia yang sempurna, oleh karenanya kedua tokoh ini mempunyai kekurangan dibalik kelebihan yang dimiliki oleh keduanya. Soekarno mempunyai kelebihan karena Ia pandai dalam berorasi dalam menggerakan massa dengan jumlah yang cukup besar, sedangkan Hatta merupakan seorang administrator yang ahli dalam penyelenggaraan Negara namun tidak terampil dalam menghadapi massa. Latar belakang kedua tokoh ini ikut membentuk karakter perjuangan mereka. Soekarno memperoleh pendidikan di dalam negeri sedangkan Hatta memperoleh pendidikan di Barat, dalam perjuangan melawan pemerintahan kolonial Soekarno cenderung bersikap radikal (non kooperatif) berbeda dengan Hatta yang selalu bersikap kooperatif sehingga mendapat simpati dari kaum oposisi di parlemen Belanda. Penelitian ini mengkaji tentang sejarah pertentangan Soekarno Hatta mulai dari keduanya terlibat dalam organisasi pergerakan sampai keduanya duduk dalam pemerintahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan politik indonesia tahun 1956-1965 serta mengetahui sejarah pertentangan Soekarno- Hatta, khususnya pada pandangan-pandangan dan pemikiran-pemikiran kedua tokoh ini dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik Indonesia. Pertentangan antara Soekarno-Hatta telah muncul sejak keduanya aktif dalam organisasi pergerakan kemerdekaan. Soekarno aktif dipergerakan dalam negeri sedang Hatta aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda. Perjuangan nasionalis yang dilakukan oleh Hatta mendapatkan reaksi dari pemerintah Belanda, ia di suruh mempertanggungjawabkan kegiatan politiknya di hadapan Majelis Hakim yang menyidangnya. Dalam pembelaannya Hatta mulai menyerang pemerintahan kolonial dengan tulisannya yang khas dan menarik, kemudian ia dibebaskan oleh pemerintahan Belanda. Momentum ini mengangkat nama Hatta di Percaturan politik nasional dan menjadi saingan serius bagi Soekarno yang menjadi pemimpin pergerakan di Tanah Air. Orientasi politik Soekarno-Hatta mempunyai perbedaan yang sangat tajam. Soekarno terus berfikiran untuk melanjutkan perjuangan revolusinya, di posisi yang lainnya Hatta berfikiran lain dengan lebih menginginkan untuk segera menghentikan revolusi, dan disusul dengan pembangunan manusia kearah yang lebih maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar